Bercinta dengan Pria Berpenis Besar? Siapa Takut...

“Hai mia... ML yuk, penisku 20 cm loooh..”
“Miaaa, pasti kamu bakal ketagihan dengan ukuran kontol saya, sebesar botol air mineral nih..”
“Gigolo Jakarta, 18 tahun, 18 cm, call : 0857 1818 1818. Hubungin gw ya mia...”

Apa sih maksud dari kalimat-kalimat diatas?

Kalimat diatas adalah EGO dan KEBANGGAN dari para lelaki.

Kalian boleh percaya atau tidak. Tak peduli di negara manapun, kalimat seperti itu akan selalu ada ketika kalian menanyakan mengenai ukuran organ ‘kaki tengah’ yang menempel di selangkangan kaum lelaki. Mereka selalu membanggakan ukuran penis mereka, bahkan terkadang, ada beberapa dari mereka sampai ‘membohongi’ diri mereka sendiri dengan berkata juga memiliki penis berukuran ekstra. Dengan tujuannya tak lain dan tak bukan adalah, supaya mereka tak mendapat malu karena ukuran penis mini mereka. Sesimple itu.

Namun apa sih yang melatarbelakangi kebohongan public seperti ini?
Mengapa mereka selalu berpikir, dengan penis berukuran ekstra, wanita akan selalu dapat terpuaskan ketika bercinta dengan mereka. Kenapa image penis raksasa selalu menjadi impian setiap laki-laki?

Hal itu kembali lagi kepada jawabanku mengenai EGO lelaki yang tak mau dianggap remeh oleh wanita, terlebih oleh sesama pria, kaum sejenisnya.

Tapi, apakah semua kepuasan seksual dari wanita, hanya tergantung dari penis yang ekstra besar?
Sekali lagi aku tegaskan, TIDAK.

Besar kecilnya penis, sebenarnya bukanlah masalah utama. Ini semua hanyalah persepsi public yang berpikir jika makin besar penis, makin besar pula sifat “ke-MACHO-an” seorang pria. Dan dari image itu, banyak pria jaman sekarang ini yang sangat mengingingkan untuk dapat memiliki alat kelamin yang super besar.

Mereka seolah berlomba untuk memiliki ukuran penis ekstra, segala macam cara mereka tempuh, entah dengan usaha swadaya, medis atau usaha tradisional. Pemijatan dengan alat vacuum, minyak urut, bedah plastik, ataupun dengan menyuntikkan berbagai bahan kimia tertentu (seperti silikon) kedalam batang penis mereka, sampai tak jarang, bagi mereka yang menginginkan proses instan, mereka datang ke seorang pemijat legendaris, Mak Erot.

Padahal, yang menentukan hebat tidaknya seorang pria dalam berhubungan seks bukan besar kecilnya penis, melainkan bagaimana pria memanfaatkan dan memainkan ‘kaki tengahnya’ ini secara baik dan benar.

Ingat, bercinta tuh ibarat menggarap ladang. Yang terpenting tuh petaninya, bukan cangkulnya. Sebesar dan sekeren apapun cangkulnya, jika petaninya o’on, sampe jenggotan pun tanah garapannya tak akan menghasilkan sesuatu secara maksimal.

Sebenarnya, penis dengan ukuran 7-8 cm aja sudah dapat membuat wanita menggelinjang keenakan, karena bentuk dari penis itu sudah didesain sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya .

Jika kalian kurang paham, kenapa penis dengan ukuran hanya 7-8 cm bagiku sudah dapat membuat keenakan? Karena titik kenikmatan seorang wanita ketika bercinta, bukan terletak di bagian terdalam dari tubuhnya, melainkan di sekitar lubang kenikmatannya

Dan, dimanakah letak area kenikmatan wanita itu?

Rangsangan vagina yang dapat membuat wanita menggelinjang keenakan tuh hanya terdapat di 3 lokasi. Kenikmatan pada daerah kelentit (itil), kenikmatan pada daerah bibir vagina (labia), dan kenikmatan pada daerah G-Spot. Semua itu terdapat di area yang mudah dijangkau oleh penis dengan ukuran kecil.

Kesemua titik kenikmatan wanita itu terletak di sekitar liang kewanitaan. Jadi tak perlulah seorang cowok terobsesi untuk mendapatkan penis dengan ukuran ekstra besar guna bisa menyentuh kesemua titik tersebut.

Banyak pula mitos yang mengaitkan bentuk penis sesuai dengan organ tubuh yang lain. misalnya perumpamaan bentuk penis dengan ibu jari tangan atau kaki, bentuk hidung dan lain sebagainya. Katanya, dengan melihat bentuk tampang muka atau bagian tubuh lain dapat diperkirakan besar penis dan bentuknya.

Jadi, persoalan besar atau kecil itu bukan hal yang penting untuk dibahas. Bahkan dengan jari-jemari yang ukurannya lebih kecil dari penis, wanita bisa terangsang dan mengalami orgasme.

***
Beberapa temanku sempat bertanya, sebut saja Ani dan Andi, mereka telah berkencan selama tiga bulan. Sekitar dua minggu lalu, mereka memutuskan untuk berhubungan seks. Semuanya sempurna, sampai suatu ketika, si Andi melepas celananya! Ani begitu terkejut, bahkan sedikit merasa takut.
Kenapa? Karena penis andi begitu besar!
Ani yang merasa sebagai wanita dengan tubuh relative mungil merasa sedikit pesimis. Dan menganggap seks yang akan mereka lakukan akan sangat menyakitkan. Benarkah akan seperti itu?

Jawabnya : tidak semua seks yang dilakukan dengan pria berpenis besar itu menyakitkan.

Sebelum kalian melakukan hubungan seks, ada baiknya jika kalian mengenal betul tubuh kalian sendiri. Kenapa? Karena tak ada orang lain yang mengenal tubuh kalian sebaik kalian sendiri. Karena, kalianlah yang tahu, sejauh mana kemampuan tubuh yang kalian miliki.

Tak ada seks yang menakutkan, karena takut hanyalah berada di dalam pikiran saja.

Untunya, kalian mungkin bisa ingin mengunjungi dokter kelamin kalian untuk dapat mengetahui riwayat kesehatan masing-masing pasangan, guna mengetahui lebih jauh lagi. Walau aku tahu, banyak dari kalian yang merasa malas untuk mengunjungi dokter atau memeriksakan diri.

Lalu, apa langkah paling efektif guna mengatasi masalah ini? Masalah berhubungan seksual dengan pria berpenis besar?

Satu-satunya jawaban adalah, dengan melakukan foreplay yang benar.
Foreplay, memungkinkan untuk vagina supaya memproduksi lendir/cairan pelumas yang sangat berguna ketika proses penetrasi penis kedalam vagina. Dengan adanya cairan pelumas pada vagina, rasa sakit ketika penetrasi dapat tereduksi dengan baik.

Tapi, bagaimana jika vagina sang wanita tak mampu mengeluarkan cairan pelumasnya?
Tak usah pula khawatir, karena di pasaran banyak dijual cairan pelumas buatan. Vigel, KY Jelly, Durex Play adalah beberapa macam pelumas kelamin yang dapat diperoleh di apotik.

Cara lain ketika bersetubuh dengan pria berpenis besar adalah dengan menggunakan posisi WOT. Woman On Top. Posisi bercinta yang menempatkan pria berada di bawah wanita dengan posisi tidur telentang.

Dengan memposisikan wanita di atas, memungkinkan wanita untuk dapat mengontrol seberapa dalam ia akan menerima penetrasi penis sang pria.

Kalian juga dapat mencoba gaya misionaris, tapi, yang perlu diingat adalah, hindari menggunakan posisi dengan lutut yang sebaiknya jika semakin tinggi panggul terangkat dan semakin lebar paha terentang, penetrasi penis juga akan terasa lebih dalam.

Jangan lupa. Hal terpenting ketika kalian sedang melakukan seks adalah, komunikasi. Karena, hanya dengan dibantu oleh komunikasi yang baik, kenikmatan bercinta kalian, akan dapat kalian rasakan secara maksimal.

Eksplorasilah kelamin kalian dengan sebaik mungkin.



readmore »»  

Menikah itu Mudah

Menikah itu mudah, mempertahankan pernikahan itu susah.

Kenalan, ajak jalan, kencan dan pada akhirnya pacaran. Itu adalah proses standart tentang apa yang terjadi ketika kalian memulai suatu hubungan. Dan ketika kedua insan sudah memilih untuk saling serius dan ingin menjajaki tahapan yang lebih jauh lagi, maka, mereka pasti akan memutuskan untuk menikah.

Tak ada seorangpun yang bisa memprediksi, sebuah pernikahan akan berjalan ke arah yang baik atau buruk. Karena pernikahan didasari oleh banyak faktor yang saling terkait. Seperti pendidikan, emosi, pola pikir dan kedewasaan.

Sukses tidaknya sebuah pernikahan juga tergantung dari kedua insan yang menjalaninya. Ibarat berjalan kaki, kita tak akan bisa berjalan jika kita hanya punya satu kaki, karena ketika berjalan kaki, kita membutuhkan sepasang kaki yang kuat agar bisa berjalan.

Dan dalam hal ini, pernikahan dianalogikan dengan tubuh, dan insan yang menjalani pernikahan dianalogikan dengan kaki. Mereka berdua harus saling menopang.

Pernikahan adalah sebuah proses di mana kedua belah pihak harus memberi dan menerima untuk menjadi sukses. Kalian tidak dapat memiliki pernikahan yang sukses jika salah satu dari kalian ada yang berusaha untuk memiliki kontrol yang jauh lebih besar daripada lainnya.

Karena pada dasarnya, tak ada seorang manusia pun yang akan menerima dengan lapang dada ketika ia mulai dikontrol oleh orang lain.

Dan ketika perbuatan saling mengkontrol ini sudah mulai terjadi, ini adalah salah satu alasan mengapa pasangan suami istri mulai berkelahi, selingkuh atau pun (*amit-amit) bercerai.

Bila ada masalah dalam pernikahan itu, mungkin bisa dikarenakan, salah satu pasangan tersebut memiliki gagasan tentang pernikahan yang terlalu sempurna, dalam artian, gagasan tersebut belum bisa diterima oleh pemikiran pasangan yang lain. Atau bisa juga, cara penyampain dan penempatan waktu komunikasi yang kurang tepat.

Pernikahan pada dasarnya menggabungkan dua otak dan pemikiran yang berbeda ke satu tujuan, jadi aku pikir itu adalah hal yang wajar.

Hormatilah pendapat pasanganmu, jangan langsung menolak, mencerca atau pun menghina. Karena itu bakal menjadikan masalah sepele, menjadi masalah besar yang bisa saja menjadi pencetus pertengkaran yang jauh lebih besar.

Ketika masalah sudah mulai diungkit dan tak ada satu pihak pun yang mau mengalah,  pasti salah satu dari pasangan suami istri itu akan memilih diam dan ‘menutup’ semua indera-nya. Itu adalah hal dasar yang dihasilkan dari adanya Ego pada masing-masing individu.

Ego tak dapat dipaksakan.. Ego tak dapat dihilangkan.. Ego hanyalah bisa diarahkan dan dimaklumi..

Kita tak mungkin untuk mewajibkan yang pasangan kita untuk memiliki ide yang sama dengan milik kita, kita tak bisa memerintahkan pasangan kita untuk menuruti semua kehendak kita. Karena pernikahan yang sempurna terbangun dari ‘pemakluman dan pengertian’ masing-masing konsep walau dari orang dengan latar belakang yang berbeda.

Setiap pasangan suami istri ini haruslah menemukan arah dan tujuan mereka dalam ketidakamanan konflik yang terjadi. Sehebat apapun konflik itu.

Manusia tidak ada yang sempurna, ini adalah fakta nyata. Jika kalian mencintai seseorang, kalian harus mencintai mereka apa adanya, bukan berpikir mereka harus mencintai ke-apa adaan-nya kalian.

Memahami bahwa mereka adalah unik dan mungkin sangat berbeda dari Anda itu tak semudah yang kalian bayangkan. Itu hal sulit yang perlu waktu untuk mempelajari, menyikapi hingga menerapkan pada setiap masalah yang terjadi. Kalian harus memahami bahwa seseorang mungkin tidak seperti personality baik kalian.

Kepribadian setiap pasangan pun tak akan ada yang sama. Cenderung selalu berbeda dari kepribadian yang kalian miliki. Jika kalian menerima gagasan bahwa kalian tidak bisa mengontrol perilaku seseorang, kalian akan menemukan hidup yang lebih dan akan hidup lebih damai.

Terimalah kejelekan pasangan kalian. Karena bagaimanapun juga, kalianlah yang memilih-nya sebagai orang yang kalian nikahi.
readmore »»  

Giliran si Inem

Nyonya Besar curiga sama si Inem pembantu wanita barunya yang bahenol ada ‘main’ dengan suaminya, si Tuan Besar. Karena setiap kali suaminya bilang mau pergi bisnis ke luar kota, malam harinya si Nyonya Besar merasa ada seseorang di kamar si Inem.

Oleh karena itu, ketika suatu hari Tuan Besar bilang mau keluar kota, malam harinya si Nyonya Besar berkata ke Inem,

"Inem, malam ini ibu mau kamu tidur tidur di sofa.." Perintah Nyonya Besar
“Loh...kenapa? Khan Inem punya kamar tidur Bu..?” Tanya si Inem.
“Ibu mau tidur di kamar kamu..” Jawab Nyonya Besar singkat.
Si Inem merajuk, "Wah.. Nggak mau ah Bu.. khan Ibu punya kamar tidur sendiri.."

"Sudah.. turutin saja perkataan Ibu.. Kamu jangan banyak tanya, nanti tak pecat..!” Tutup si Nyonya Besar dengan nada ketus. “Oiya Inem... kamu jangan bilang siapapun kalau mulai sekarang Ibu yang tidur di dalam kamar kamu...”

Mau tak mau, si Inem terpaksa menurut.


Siang berjalan begitu cepat, dan berganti malam, dan benar, kedua wanita itu melaksanakan rencana mereka. Si Nyonya Besar tidur di kamar Inem, dan Inem tidur di sofa.

Ketika tengah malam, sewaktu si Nyonya sedang tidur di kamar pembantunya yang gelap gulita, pintu kamar itu tiba-tiba terbuka dan seorang laki-laki masuk.

Si Nyonya berpikir, "Rasain lu, suami mata keranjang, dia enggak tahu si Inem nggak tidur disini, gue mo tahu cara dia main gila ama Inem...!!!".

Selanjutnya yang si Nyonya Besar rasakan adalah kenikmatan yang luar biasa, sehingga saking nikmatnya si Nyonya enggak mau berkata-kata sedikitpun, si Nyonya Besar tetep berdiam diri hingga pagi menjelang. Si Nyonya merasa senang campur heran karena anunya si Tuan Besar malam itu serasa lebih kencang dan lebih besar dari biasanya.

Dan akhirnya, maklumatkan perang, tak jadi Nyonya Besar sampaikan.

Besok malamnya si Nyonya Besar bilang ke Inem jika ia mau tidur lagi di kamar pembantunya, si Inem pun masih tak bisa buat apa-apa lagi.

Kembali, kejadian kemaren malam terulang lagi. Malam itu si Nyonya merasakan kenikmatan tiada tara. Dan dia merasa penis suaminya kali ini lebih memuaskan daripada malam sebelumnya. Tak hanya lebih kencang dan besar tetapi, juga lebih panjang. Malam ini, Nyonya besar lagi-lagi tak mengumumkan maklumat perangnya. Ia benar-benar puas dan dalam kegelapan malam, ia menikmati pergumulan itu hingga pagi.

Besoknya, Nyonya Besar menitahkan ke Inem supaya ia tak menggunakan kamar tidurnya lagi. Ia masih penasaran dengan gaya bertempur suaminya.

Dan begitu lagi, tetapi kali ini si Nyonya Besar benar-benar hampir kepayahanan karena penis si Tuan Besar jauh lebih perkasa dari 2 malam sebelumnya, Benar-benar kencang, panjang dan besar. Si Nyonya Besar benar-benar puas habis-habisan.

Namun, ketika esok malamnya si Nyonya Besar berkata ingin tidur lagi di kamar si Inem, Inem cepat-cepat membantah. Ia berkata,
"Nyonya, maapin Inem, kali ini Inem benar-benar enggak terima...".

Si Nyonya Besar mendadak naik pitam, ia marah. Sambil berkacak pinggang ia menunjuk-nunjuk muka si inem. "Enak aja, hampir tiap malam, ketika laki gue keluar kota, elu main sama dia... Harusnya gue donk yang enggak terima..!".

Si Inem kaget, “Lohh...? Maksud Ibu apa..?”

“Pura-pura tak tahu, udah jelas-jelas elu main ama laki gue, dia pura-pura keluar kota biar bisa tidur di kamar elu...”

Merasa tak melakukan apa yang Nyonya Besar tuduhkan, Inem lalu menjawab, "Nyonya salah sangka, malam pertama, waktu Nyonya tidur di kamar Inem, yang masuk dan meniduri Nyonya tuh si Dedi, jongos Nyonya...” Jelas si Inem

“APPAAA...?” Teriak si Nyonya Besar histeris.

“Malam kedua, itu giliran si Joko, tukang kebun Nyonya yang kekar itu...” Tambah Inem lagi.

“Dan, yang kemarin malem, itu kan si Mustafa, supir tuan besar yang keturunan Arab itu... Nah malam ini Inem nggak mau digantiin lagi sama Nyonya.. Gawat Nyah...Gawat..."

“Gawat..? Kenapa...?” Tanya Nyonya Besar dengan muka merah padam. "Memang malam ini giliran siapaaaa?".

"Giliran Rudi, anak Nyonya...!"


readmore »»